"Made in China, dulu sih kenalnya tulisan itu hanya di produk mainan saja. Sekarang, hampir sebagian barang di toko ada cap Made in China."
Produk cina merupakan barang yang kini merajalela di tengah perekonomian negara-negara dunia baik yang sedang menikmati krisis ekonomi akibat kesalahan masa lalu, ataupun yang sedang waspada mengawasi pertumbuhan jangka pendeknya. Produk yang kini menjadi paradoks kehidupan. Dibeli karena "kebutuhan" ataupun dijauhi karena "gengsi".
Indonesia merupakan negara yang unik pasarnya, di mana masing-masing daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda Jakarta misalnya yang masyarakatnya tergolong Branded Oriented, Begitupula dengan Surabaya yang terkenal di kalangan pengusaha mall bahwa masyrakatnya tergolong kategori Price Sensitive. Tapi menurut saya lambat laun pola pikir masyrakat akan cenderung menuju Branded Oriented karena arus informasi yang mengalir tanpa batas terutama di daerah perkotaan besar.
Branded Oriented inilah yang akhirnya menciptakan China's Paradox di mana sekarang barang Made in China yang dapat dikatakan memiliki kualitas sama dengan merk Branded bahkan lebih bagus sepertinya masih dianggap barang inferior oleh masyarakat di dunia. Mungkin penyebabnya karena faktor track record barang dari Cina tersebut yang dulu terkenal kualitasnya buruk, harga murah sehingga menjadikan barang tersebut "terlihat murah", atau adanya sifat gengsi di kalangan masyarakat. Mungkin yang terakhir bisa jadi memang ada di sebagian besar orang.
Ok, setidaknya stigma ini menciptakan suatu kasta dalam barang-barang yang dijual di Indonesia. Namun, perlu diketahui bahwa sebagian besar merk branded yang kita gunakan merupakan rakitan dari China yang tampaknya membutakan kita dengan logo merk Internasional. Coba Anda periksa laptop yang sekarang digunakan saya yakin ada beberapa komponen hingga sebagian besar komponen bertuliskan Made in China. Sehingga kurang pantas kiranya jika kita menghujat produk Cina untuk saat ini. Kemajuan ekonomi dan teknologi Cina sekarang telah diakui dunia bahkan oleh kita sendiri. Keberadaan barang Cina yang murah dengan kualitas sama dengan International Branded setidaknya membantu masyarakat kita untuk berhemat dan seharusnya kita patut bersyukur dengan adanya produk ini karena secara tidak langsung masyarakat dapat mendapat keuntungan mencicipi teknologi dengan harga yang tak terlampau mahal.
Jadi apakah Anda termasuk "berbelanja berdasarkan gengsi" atau "berbelanja karena kebutuhan"?
@ibnuwc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar